Sebagaimana kegemaran minum kefir yang sudah terbentuk dalam keluarga kami, tentu tidak mungkin lagi dengan membeli dari toko, yang ternyata selain menguras anggaran rumah tangga juga ternyata belum tentu mutu kefirnya memenuhi standar. Oleh karena itu, solusinya adalah membuat kefir sendiri. Berikut ini pengalaman-pengalaman kami yang semoga berguna, sbb. :
1. Disarankan menggunakan susu segar murni yang belum dimasak.
Berawal dari pengalaman kami, kami berpikir susu yang belum dimasak tentu banyak mikroba patogennya (mikroba yang berbahaya bagi kesehatan), dan guru-guru di sekolah rakyat (SD sekarang) mengajarkan harus dimasak dulu atau di pasteurisasikan, supaya steril terbebas dari mikroba-mikroba jahat. Suatu saat, kami lupa bahwa bibit kefir harus dimasukkan atau dicampur dengan temperatur susu yang sudah dingin, kami campurkan di susu yang masih hangat. Apa yang terjadi ? Bibit kami menjadi kempes, kemungkinannya sudah mati ....
Dengan pengalaman itu, selanjutnya merubah menjadi susu segar murni yang belum dimasak, langsung dicampur dengan bibit. Tunggu 48 jam kemudian, dan ternyata tetap jadi kefir, dengan rasa yang lebih enak. Apa bedanya? Kalau susu dimasak, maka lemak susu akan terpisah, sedangkan mentah lemak masih tercampur homogen di susu, sehingga jelas perbedaan rasanya lebih lezat dibandingkan yang sudah dimasak.
2. Peralatan apa saja yang dibutuhkan untuk membuat kefir sendiri.
Toples krupuk, saringan tepung (santan) terbuat dari plastik, sendok plastik (pakailah yang dipakai untuk ngeruk sambal dari cowek). Juga siapkan torong untuk masukkan hasil kefirnya ke botol, botol-botol untuk tempat penyimpanan, juga refrigerator atau kulkas untuk menjaga suhu dingin sehingga kefir awet s/d 2 bulanan.
Toples tempat inkubasi, bisa dipakai toples krupuk atau toples kaca (lebih baik).
Saringan, bisa dipakai saringan tepung atau saringan yang terbuat dari stainless steel (kalau pakai yang ini, hati2 dalam menyaringnya nanti).
Tempat untuk menampung hasil saringan, pakailah toples krupuk juga.
Sendok, dipakai untuk mengaduk, menyendok, pakai seperlunya.
Boleh pakai piring sebagai alat bantu untuk meletakkan peralatan lainnya, cangkir dipakai untuk menyendok kefir dalam jumlah yang banyak. Atau kefir cukup dituang saja.
Botol-botol sebagai tempat penyimpanan kefir. Sebaiknya terbuat dari kaca, karena tahan asam dan tahan tekanan udara. Saya pakai bekas botol air minum kemasan, tapi hati2 menutupnya, jangan rapat2, sebab bisa meledak, kan berabe, kulkas kita bisa berlepotan kefir.
Ok, kurang jelas? Silahkan lihat gambar-gambar berikut :
3. Bagaimana memperlakukan bibit?
Perlakuannya adalah :
- bibit harus selalu diberi makan,
ingat mikrobapun perlu makan
- jangan lupa mengambil bibit dari toples inkubasi setelah 48 atau 72 jam, karena bibit dapat mati
- kalau Anda akan bepergian lama, selamatkan bibit itu dengan menyimpannya dalam lemari pendingin (freezer) yang sebelumnya sudah dicampur dengan susu sebagai makanan. Catatan, saya lebih suka taruh di bawah freezer (chiller) temperatur maks. 5 drajat selsius.
4. Apa bisa kefir dibuat tanpa bibit kefir? Dan dimana bisa diperoleh staternya?
Kefir bisa dibuat tanpa bibit kefir, sebagai gantinya gunakan kefir prima, kalau tidak punya Anda bisa beli kefir prima yang ada dipasaran. Baca di label bototlnya, apakah kefir ini mengandung mikroba-mikroba kefir. Tentunya gunakan yang mengandung mikroba-mikroba. Perbandingannya 1 (kefir prima) : 8 (susu segar murni). Pertanyaannya apakah kefir yang dijual tidak mengandung mikroba? Mungkin saja.
5. Bagaimana bila kita menggunakan bubuk full cream susu atau susu segar yang dalam kemasan yang dijual di toko-toko?
Bisa saja, dengan catatan tidak mengandung bahan pengawet atau bahan kimiawi lain yang akan membuat bibit kefir mati. Pengalaman kami, pada saat tidak mendapatkan suplai susu segar murni, bibit kefir kami beri makan susu bubuk full cream yang kami cairkan sesuai petunjuk yang ada di dosnya. Apa yang terjadi? Bibit kami malahan menjadi sedikit dan mengecil. Kesimpulan : makanya sejak itu kami hati-hati sekali menggunakan bahan susunya, terutama kalau susu bubuk full cream walau bermerk terkenal sekalipun. Kalau pengalaman saya ini salah, mohon pencerahannya dari para ahli.
Baca juga :
Dari mana bibit kefir berasal?
TIps bagi para pembuat kefir sendiri
Bakteri Juga Perlu Diberi Makan