Kompasiana, 12 November 2009 15:09
Jamur Kristal, Jamur Kutub, Nama Asli : Alga Kristal, Nsitus, Tibicos, Water Kefir |
Saya berjumpa dengan water kefir secara tidak sengaja ketika bertamu ke rumah teman. Saat itu ia sedang mengkonsumsi suatu minuman yang tidak begitu dikenalinya. Ada orang yg memberinya minuman tersebut dan memperkenalkannya sebagai crystal algae untuk mengobati penyakit yang diidap oleh teman saya itu. Namun karena terbatasnya pengetahuannya, maka tak lama kemudian ia berhenti mengkonsumsinya.
Saya sangat tertarik dengan barang tersebut, yang katanya bisa berkembang biak sendiri. Maka saya melakukan search di internet. Akhirnya saya menemukan nama asli / nama yang umum digunakan, yakni water kefir. Pada dasarnya, minuman ini adalah sebuah minuman probiotik, yang berisi sekitar 20-30 jenis bakteri yang baik bagi tubuh manusia. Beberapa sumber menyebutnya super probiotik, untuk membedakan dengan produk2 probiotik yang biasanya hanya mengandung 1 jenis bakteri saja.
Untuk mengembangbiakkan minuman ini, kita perlu mendapatkan biangnya, atau yang disebut dengan kefir grains. Biang ini adalah semacam rumah bakteri, berbentuk seperti agar-agar putih / agak bening, dan dapat tumbuh lalu memecah diri. Biang ini dimasukkan dalam air minum, yang diberi gula (sebagai makanan bakteri), beberapa orang menambahkan juga buah2an / kismis / bahan tertentu ke dalamnya, yang lalu difermentasikan selama 1 sampai 3 hari. Pada waktu diminum, rasa manis biasanya sudah hilang semua, digantikan rasa agak masam, bersoda (mengeluarkan karbon), dan menurut beberapa sumber, mengeluarkan sedikit alkohol.
Artikel ini tidak bermaksud membicarakan apa itu water kefir dan bagaimana cara pemakaian ataupun pembiakannya, namun ingin memaparkan pengamatan saya selama mengkonsumsinya dalam masa 3 bulan ini. Di internet banyak yang menguraikan efek2 positif dari mengkonsumsi water kefir, dan kadang terasa terlalu baik untuk menjadi kenyataan. Banyak yang menyebutkan berpuluh2 khasiat dari water kefir yang seakan seperti ramuan dewa.
Dengan pengalaman saya, maka posisi saya adalah merekomendasikan minuman ini. Namun saya bukanlah penjual, dan tidak ada motivasi mengambil keuntungan apa-apa dalam menuliskan artikel ini. Saya berusaha mengamati seobyektif mungkin efek2 yang saya rasakan, dan mungkin ini bisa berguna bagi teman2 yang akan menelitinya secara ilmiah ataupun masyarakat yang berniat mengkonsumsinya.
Efek yang saya rasakan positif ada pada 3 area: stamina, mood, pernafasan.
Stamina (nilai: sangat yakin)
Stamina saya tergolong lemah dalam 2 hal: mudah sakit tenggorokan, dan mudah flu / masuk angin. Kedua penyakit ini adalah penyakit langganan. Sebulan bisa 2-3 kali sakit tenggorokan berkepanjangan. Kadang saya mengkonsumsi antibiotik, yang bisa menyembuhkan sakit tenggorokan dalam 3 – 5 hari, dan setelah sehat selama beberapa hari, kadang kumat lagi. Setelah mengkonsumsi water kefir ini, saya merasakan perbedaan yang sangat signifikan. Dalam kurun 3 bulan ini, saya sama sekali tidak pernah sakit tenggorokan. Pernah karena makanan tidak dijaga, tenggorokan terasa kering. Biasanya jika sudah demikian, besoknya pasti sudah sakit. Biasanya saya akan berkumur dengan obat kumur, jika tidak mempan, baru minum obat. Kali ini, saya mencoba menggunakan water kefir untuk berkumur, lalu meminum lebih banyak water kefir, dan besoknya, sama sekali tidak ada tanda2 sakit. Ini terjadi beberapa kali. Saya juga mencoba memakan setengah bungkus kripik. Biasanya, jangankan setengah bungkus, beberapa helai saja sudah cukup untuk membuat tenggorokan sakit keesokan harinya. Saya memakan kripik tsb sambil tetap mengkonsumsi water kefir. Ternyata tidak masalah. Besoknya, saya coba lagi memakan setengah bungkus kripik lagi. Dan tidak ada masalah. Efek ini begitu mengagumkan bagi saya, dan saya berani memverifikasinya melalui pengalaman ini. Water kefir mencegah sakit tenggorokan.
Pada pagi hari, biasanya saya selalu pilek. Dan jika kena angin, badan dengan mudah akan berkeringat dingin, yang tidak jarang berakhir pada flu. Sejak meminum water kefir ini, saya hanya sekali terkena flu dalam 3 bln terakhir. Secara umum, saya lebih tahan terhadap angin, dan tidak mudah flu. Ketika kena flu, saya tidak minum obat apa-apa, hanya menambah konsumsi water kefir dan beristirahat. Dalam sehari sudah pulih dengan baik. Ini adalah efek yang sangat positif dan dapat saya verifikasi.
Dalam bulan2 terakhir ini saya menambah kegiatan saya dengan mengikuti kepengurusan sebuah organisasi. Ternyata banyak sekali rapat yang harus saya hadiri, bahkan hingga larut malam, dan banyak kegiatan yang harus diorganisir. Biasanya dalam kondisi kecapekan demikian kondisi badan saya akan drop dan jatuh sakit, entah sakit tenggorokan atau flu. Namun saya merasakan bahwa energi ini tidak habis2nya. Tidak mudah capek. Bahkan terjaga hingga larut malam, dan besok harus segera bangun pagi pun, tidak membuat saya jatuh sakit. Efek water kefir terhadap stamina ini dapat saya verifikasi.
Mood (nilai: cukup yakin)
Saya adalah orang dengan mood yang kadang naik turun. Bila mood sedang turun, bisa malas berbuat apa saja. Dan kecapekan adalah salah satu yang membuat mood saya turun. Namun saya memperhatikan bahwa selama mengikuti kegiatan2 yang padat dalam organisasi ini, mood saya termasuk stabil. Tidak gampang down (meskipun masih tetap sering marah). Water kefir tidak membuat orang jadi lebih sabar, tapi membuat orang lebih tidak mudah down. Dalam salah satu sumber memang dikatakan bahwa water kefir memiliki efek mood-altering, namun saya tidak menyangka saya mengalami hal tsb. Beberapa orang sempat mengatakan bahwa mungkin saja mood saya terjaga bukan karena water kefir, namun karena saya menikmati kehidupan berorganisasi tersebut. Mungkin juga. Namun saya lebih cenderung memberikan penjelasannya pada water kefir.
Pernafasan (nilai: masih ada keraguan)
Biasanya ketika berolah raga, saya tidak bisa berlama-lama, karena nafas saya tidak kuat. Jogging 10 menit saja akan membuat nafas terasa sesak. Namun pada bulan kedua setelah mengkonsumsi water kefir, saya ingat pada malam itu saya minum terlalu banyak water kefir hingga kembung. Namun sewaktu bangun di pagi hari, saya merasa nafas saya begitu plong. Saya bisa menarik nafas dengan panjang dan dalam. Saya sempat heran dengan hal tsb. Dan hal ini bertahan sampai sekarang. Saya mencoba berolah raga lebih lama, nafas saya tetap plong. Saya bertanya2, apakah ada kaitannya antara water kefir dengan pernafasan? Saya cenderung mengatakan ada, namun saya belum berani memastikannya.
Beberapa hal lagi yang saya alami adalah berkenaan dengan:
SGPT/SGOT (nilai: masih ada keraguan)
Selama 2 tahun terakhir, nilai SGPT/SGOT saya sedikit keluar dari batas wajar. Dan saya sudah mencoba menurunkannya dengan obat dan diet, namun setiap kali cek darah, selalu sama saja. Tes darah yang terakhir menunjukkan bahwa SGPT/SGOT saya sudah dalam zona normal. Saya tidak tahu apakah itu bisa dikaitkan dengan water kefir atau tidak.
Kolesterol (nilai: belum ada efek)
Kolesterol saya selalu ketinggian, yakni pada kolesterol total dan LDL. Pada tes sebelumnya, masih tetap demikian, dan malah HDL saya rendah. Namun pada tes yang terakhir, HDL saya sudah baik, meski kolesterol total dan LDL tetap belum mengalami perubahan. Tes darah ini saya lakukan setelah kira2 satu setengah bulan mengkonsumsi water kefir. Belum ada dampaknya pada kolesterol total dan LDL.
Nafsu Makan (nilai: masih ada keraguan)
Sempat pada suatu waktu saya keranjingan minum water kefir, sehari bisa 3 hingga 4 lt, menggantikan air putih. Saya memperhatikan bahwa nafsu makan saya bertambah. Dan bobot saya naik hingga 4 kilo. Ini mungkin baik bagi anak usia pertumbuhan, namun jelas tidak baik bagi bapak-bapak usia 36 tahun. Maka saya mencoba mengkonsultasikan hal ini pada penjual water kefirnya. Mereka mengatakan tidak pernah mengalami, bahkan tidak pernah mendengar kasus seperti ini. Teman saya yang sama-sama mencoba water kefir pun tidak mengalami kasus ini. Maka setelah berdiskusi dengan teman2 yang lain, saya mengurangi konsumsi water kefir saya menjadi hingga 2 lt saja sehari. Keinginan untuk makan itu kelihatannya menurun juga. Sekarang saya menjaga makan saya, berolah raga, dan minum water kefir sekitar 2 lt sehari.
Buang Air Besar (nilai: sangat yakin)
Pada permulaan mengkonsumsi water kefir, saya kadang harus sehari beberapa kali ke belakang. Faeces keluar sedikit2 dan terasa tidak tuntas. Hal ini terjadi sekitar dua minggu. Namun setelah itu, terasa lancar dan tuntas. Saya tidak mengatakan sangat lancar, karena saya pernah minum minuman probiotik yang dijual di toko2 dan merasa harus segera ke belakang, dan buang air besarnya menjadi sangat lancar. Ketika mengkonsumsi water kefir, tidak ada perasaan “harus” itu, namun tetap lancar. Faeces selalu berbentuk pasta, tidak terlalu lembek dan tidak pernah keras.
Sakit Perut (nilai: sangat yakin)
Ketika makan sambal, mungkin karena kurang higienis, saya mengalami sakit perut. Namun dengan mengkonsumsi water, dan beberapa kali ke belakang, dalam sehari masalah tersebut teratasi dengan baik.
Dengan dasar pengalaman ini, meskipun belum bisa memverifikasi efek2 spektakuler seperti yang dituliskan di situs2 internet, saya pikir efek2 sederhana yang saya alami ini adalah cukup bagi saya untuk merekomendasikan penggunaan water kefir dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
Namun karena sifat water kefir yang home-made / custom-made ini, maka sangat mungkin terjadi variasi di antara tiap individu. Variasi ini dipengaruhi oleh cara pembuatannya (resep) yang berbeda-beda, dan cara mengkonsumsinya. Karena itu saya pikir saya perlu menjelaskan sedikit tentang cara pembuatan yang saya terapkan, dan cara saya mengkonsumsinya.
Saya menemukan penjual biangnya lewat internet. Namun saya tidak melakukan seperti yang direkomendasikan oleh penjualnya. Saya cenderung bereksperimen sendiri. Selama sebulan, saya bereksperimen menggunakan buah2an yg berbeda, dan mencoba mana yang lebih baik, ditaruh di lemari es atau di suhu ruang. Hal ini berakibat pada mandeknya pertumbuhan biang yang saya miliki.
Kemudian saya membeli lagi. Kali ini saya sudah menemukan cara yang cocok dengan saya, dan tidak mengganti-ganti sembarangan lagi. Saya hanya menggunakan organic palm sugar saja, tidak menggunakan tambahan buah2an apapun. Fermentasi saya adalah 12 jam hingga 24 jam. Terkadang saja saya menggunakan yang 36 jam. Fermentasi saya lakukan di suhu ruang, tidak di lemari es. Rasa water kefirnya sangat mirip dengan green sand yang tawar. Sehari saya mengkonsumsi rata-rata 2 lt : beberapa gelas pada waktu bangun tidur, segelas setiap makan, dan beberapa gelas lagi menjelang tidur. Biasanya konsumsi water kefir ini akan dibarengi dengan sendawa. Ini adalah penggunaan rutin saya.
Di luar itu ada penggunaan tidak rutin dengan water kefir eksperimen. Saya mengambil sebagian dari biang yang sudah tumbuh, dan di wadah lain, saya bereksperimen dengan air kelapa muda dan air tebu. Saya fermentasikan selama 2 – 3 hari, dan saya minum dalam jumlah kecil. Dalam tiga hari hanya minum ½ hingg ¾ lt saja. Fermentasi dengan menggunakan air kelapa muda membuat rasa manisnya hilang, namun ada muncul sedikit rasa asin. Konsumsi coconut kefir ini membuat dada terasa segar segera setelah mengkonsumsinya. Mungkin ini adalah efek elektrolit seperti yang disebutkan di internet. Sedangkan fermentasi air tebu rasanya adalah seperti arak. Bau alkoholnya terasa tajam, dan terasa hangat di perut, dan rasa manis tidak sepenuhnya hilang meski telah difermentasi 3 hari.
Demikian yang dapat saya sampaikan sehubungan dengan pengalaman mengkonsumsi water kefir. Kiranya artikel ini bermanfaat dalam memperkenalkan water kefir kepada masyarakat dan bermanfaat bagi penelitian yang lebih ilmiah.
Saya sangat tertarik dengan barang tersebut, yang katanya bisa berkembang biak sendiri. Maka saya melakukan search di internet. Akhirnya saya menemukan nama asli / nama yang umum digunakan, yakni water kefir. Pada dasarnya, minuman ini adalah sebuah minuman probiotik, yang berisi sekitar 20-30 jenis bakteri yang baik bagi tubuh manusia. Beberapa sumber menyebutnya super probiotik, untuk membedakan dengan produk2 probiotik yang biasanya hanya mengandung 1 jenis bakteri saja.
Untuk mengembangbiakkan minuman ini, kita perlu mendapatkan biangnya, atau yang disebut dengan kefir grains. Biang ini adalah semacam rumah bakteri, berbentuk seperti agar-agar putih / agak bening, dan dapat tumbuh lalu memecah diri. Biang ini dimasukkan dalam air minum, yang diberi gula (sebagai makanan bakteri), beberapa orang menambahkan juga buah2an / kismis / bahan tertentu ke dalamnya, yang lalu difermentasikan selama 1 sampai 3 hari. Pada waktu diminum, rasa manis biasanya sudah hilang semua, digantikan rasa agak masam, bersoda (mengeluarkan karbon), dan menurut beberapa sumber, mengeluarkan sedikit alkohol.
Artikel ini tidak bermaksud membicarakan apa itu water kefir dan bagaimana cara pemakaian ataupun pembiakannya, namun ingin memaparkan pengamatan saya selama mengkonsumsinya dalam masa 3 bulan ini. Di internet banyak yang menguraikan efek2 positif dari mengkonsumsi water kefir, dan kadang terasa terlalu baik untuk menjadi kenyataan. Banyak yang menyebutkan berpuluh2 khasiat dari water kefir yang seakan seperti ramuan dewa.
Dengan pengalaman saya, maka posisi saya adalah merekomendasikan minuman ini. Namun saya bukanlah penjual, dan tidak ada motivasi mengambil keuntungan apa-apa dalam menuliskan artikel ini. Saya berusaha mengamati seobyektif mungkin efek2 yang saya rasakan, dan mungkin ini bisa berguna bagi teman2 yang akan menelitinya secara ilmiah ataupun masyarakat yang berniat mengkonsumsinya.
Efek yang saya rasakan positif ada pada 3 area: stamina, mood, pernafasan.
Stamina (nilai: sangat yakin)
Stamina saya tergolong lemah dalam 2 hal: mudah sakit tenggorokan, dan mudah flu / masuk angin. Kedua penyakit ini adalah penyakit langganan. Sebulan bisa 2-3 kali sakit tenggorokan berkepanjangan. Kadang saya mengkonsumsi antibiotik, yang bisa menyembuhkan sakit tenggorokan dalam 3 – 5 hari, dan setelah sehat selama beberapa hari, kadang kumat lagi. Setelah mengkonsumsi water kefir ini, saya merasakan perbedaan yang sangat signifikan. Dalam kurun 3 bulan ini, saya sama sekali tidak pernah sakit tenggorokan. Pernah karena makanan tidak dijaga, tenggorokan terasa kering. Biasanya jika sudah demikian, besoknya pasti sudah sakit. Biasanya saya akan berkumur dengan obat kumur, jika tidak mempan, baru minum obat. Kali ini, saya mencoba menggunakan water kefir untuk berkumur, lalu meminum lebih banyak water kefir, dan besoknya, sama sekali tidak ada tanda2 sakit. Ini terjadi beberapa kali. Saya juga mencoba memakan setengah bungkus kripik. Biasanya, jangankan setengah bungkus, beberapa helai saja sudah cukup untuk membuat tenggorokan sakit keesokan harinya. Saya memakan kripik tsb sambil tetap mengkonsumsi water kefir. Ternyata tidak masalah. Besoknya, saya coba lagi memakan setengah bungkus kripik lagi. Dan tidak ada masalah. Efek ini begitu mengagumkan bagi saya, dan saya berani memverifikasinya melalui pengalaman ini. Water kefir mencegah sakit tenggorokan.
Pada pagi hari, biasanya saya selalu pilek. Dan jika kena angin, badan dengan mudah akan berkeringat dingin, yang tidak jarang berakhir pada flu. Sejak meminum water kefir ini, saya hanya sekali terkena flu dalam 3 bln terakhir. Secara umum, saya lebih tahan terhadap angin, dan tidak mudah flu. Ketika kena flu, saya tidak minum obat apa-apa, hanya menambah konsumsi water kefir dan beristirahat. Dalam sehari sudah pulih dengan baik. Ini adalah efek yang sangat positif dan dapat saya verifikasi.
Dalam bulan2 terakhir ini saya menambah kegiatan saya dengan mengikuti kepengurusan sebuah organisasi. Ternyata banyak sekali rapat yang harus saya hadiri, bahkan hingga larut malam, dan banyak kegiatan yang harus diorganisir. Biasanya dalam kondisi kecapekan demikian kondisi badan saya akan drop dan jatuh sakit, entah sakit tenggorokan atau flu. Namun saya merasakan bahwa energi ini tidak habis2nya. Tidak mudah capek. Bahkan terjaga hingga larut malam, dan besok harus segera bangun pagi pun, tidak membuat saya jatuh sakit. Efek water kefir terhadap stamina ini dapat saya verifikasi.
Mood (nilai: cukup yakin)
Saya adalah orang dengan mood yang kadang naik turun. Bila mood sedang turun, bisa malas berbuat apa saja. Dan kecapekan adalah salah satu yang membuat mood saya turun. Namun saya memperhatikan bahwa selama mengikuti kegiatan2 yang padat dalam organisasi ini, mood saya termasuk stabil. Tidak gampang down (meskipun masih tetap sering marah). Water kefir tidak membuat orang jadi lebih sabar, tapi membuat orang lebih tidak mudah down. Dalam salah satu sumber memang dikatakan bahwa water kefir memiliki efek mood-altering, namun saya tidak menyangka saya mengalami hal tsb. Beberapa orang sempat mengatakan bahwa mungkin saja mood saya terjaga bukan karena water kefir, namun karena saya menikmati kehidupan berorganisasi tersebut. Mungkin juga. Namun saya lebih cenderung memberikan penjelasannya pada water kefir.
Pernafasan (nilai: masih ada keraguan)
Biasanya ketika berolah raga, saya tidak bisa berlama-lama, karena nafas saya tidak kuat. Jogging 10 menit saja akan membuat nafas terasa sesak. Namun pada bulan kedua setelah mengkonsumsi water kefir, saya ingat pada malam itu saya minum terlalu banyak water kefir hingga kembung. Namun sewaktu bangun di pagi hari, saya merasa nafas saya begitu plong. Saya bisa menarik nafas dengan panjang dan dalam. Saya sempat heran dengan hal tsb. Dan hal ini bertahan sampai sekarang. Saya mencoba berolah raga lebih lama, nafas saya tetap plong. Saya bertanya2, apakah ada kaitannya antara water kefir dengan pernafasan? Saya cenderung mengatakan ada, namun saya belum berani memastikannya.
Beberapa hal lagi yang saya alami adalah berkenaan dengan:
SGPT/SGOT (nilai: masih ada keraguan)
Selama 2 tahun terakhir, nilai SGPT/SGOT saya sedikit keluar dari batas wajar. Dan saya sudah mencoba menurunkannya dengan obat dan diet, namun setiap kali cek darah, selalu sama saja. Tes darah yang terakhir menunjukkan bahwa SGPT/SGOT saya sudah dalam zona normal. Saya tidak tahu apakah itu bisa dikaitkan dengan water kefir atau tidak.
Kolesterol (nilai: belum ada efek)
Kolesterol saya selalu ketinggian, yakni pada kolesterol total dan LDL. Pada tes sebelumnya, masih tetap demikian, dan malah HDL saya rendah. Namun pada tes yang terakhir, HDL saya sudah baik, meski kolesterol total dan LDL tetap belum mengalami perubahan. Tes darah ini saya lakukan setelah kira2 satu setengah bulan mengkonsumsi water kefir. Belum ada dampaknya pada kolesterol total dan LDL.
Nafsu Makan (nilai: masih ada keraguan)
Sempat pada suatu waktu saya keranjingan minum water kefir, sehari bisa 3 hingga 4 lt, menggantikan air putih. Saya memperhatikan bahwa nafsu makan saya bertambah. Dan bobot saya naik hingga 4 kilo. Ini mungkin baik bagi anak usia pertumbuhan, namun jelas tidak baik bagi bapak-bapak usia 36 tahun. Maka saya mencoba mengkonsultasikan hal ini pada penjual water kefirnya. Mereka mengatakan tidak pernah mengalami, bahkan tidak pernah mendengar kasus seperti ini. Teman saya yang sama-sama mencoba water kefir pun tidak mengalami kasus ini. Maka setelah berdiskusi dengan teman2 yang lain, saya mengurangi konsumsi water kefir saya menjadi hingga 2 lt saja sehari. Keinginan untuk makan itu kelihatannya menurun juga. Sekarang saya menjaga makan saya, berolah raga, dan minum water kefir sekitar 2 lt sehari.
Buang Air Besar (nilai: sangat yakin)
Pada permulaan mengkonsumsi water kefir, saya kadang harus sehari beberapa kali ke belakang. Faeces keluar sedikit2 dan terasa tidak tuntas. Hal ini terjadi sekitar dua minggu. Namun setelah itu, terasa lancar dan tuntas. Saya tidak mengatakan sangat lancar, karena saya pernah minum minuman probiotik yang dijual di toko2 dan merasa harus segera ke belakang, dan buang air besarnya menjadi sangat lancar. Ketika mengkonsumsi water kefir, tidak ada perasaan “harus” itu, namun tetap lancar. Faeces selalu berbentuk pasta, tidak terlalu lembek dan tidak pernah keras.
Sakit Perut (nilai: sangat yakin)
Ketika makan sambal, mungkin karena kurang higienis, saya mengalami sakit perut. Namun dengan mengkonsumsi water, dan beberapa kali ke belakang, dalam sehari masalah tersebut teratasi dengan baik.
Dengan dasar pengalaman ini, meskipun belum bisa memverifikasi efek2 spektakuler seperti yang dituliskan di situs2 internet, saya pikir efek2 sederhana yang saya alami ini adalah cukup bagi saya untuk merekomendasikan penggunaan water kefir dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
Namun karena sifat water kefir yang home-made / custom-made ini, maka sangat mungkin terjadi variasi di antara tiap individu. Variasi ini dipengaruhi oleh cara pembuatannya (resep) yang berbeda-beda, dan cara mengkonsumsinya. Karena itu saya pikir saya perlu menjelaskan sedikit tentang cara pembuatan yang saya terapkan, dan cara saya mengkonsumsinya.
Saya menemukan penjual biangnya lewat internet. Namun saya tidak melakukan seperti yang direkomendasikan oleh penjualnya. Saya cenderung bereksperimen sendiri. Selama sebulan, saya bereksperimen menggunakan buah2an yg berbeda, dan mencoba mana yang lebih baik, ditaruh di lemari es atau di suhu ruang. Hal ini berakibat pada mandeknya pertumbuhan biang yang saya miliki.
Kemudian saya membeli lagi. Kali ini saya sudah menemukan cara yang cocok dengan saya, dan tidak mengganti-ganti sembarangan lagi. Saya hanya menggunakan organic palm sugar saja, tidak menggunakan tambahan buah2an apapun. Fermentasi saya adalah 12 jam hingga 24 jam. Terkadang saja saya menggunakan yang 36 jam. Fermentasi saya lakukan di suhu ruang, tidak di lemari es. Rasa water kefirnya sangat mirip dengan green sand yang tawar. Sehari saya mengkonsumsi rata-rata 2 lt : beberapa gelas pada waktu bangun tidur, segelas setiap makan, dan beberapa gelas lagi menjelang tidur. Biasanya konsumsi water kefir ini akan dibarengi dengan sendawa. Ini adalah penggunaan rutin saya.
Di luar itu ada penggunaan tidak rutin dengan water kefir eksperimen. Saya mengambil sebagian dari biang yang sudah tumbuh, dan di wadah lain, saya bereksperimen dengan air kelapa muda dan air tebu. Saya fermentasikan selama 2 – 3 hari, dan saya minum dalam jumlah kecil. Dalam tiga hari hanya minum ½ hingg ¾ lt saja. Fermentasi dengan menggunakan air kelapa muda membuat rasa manisnya hilang, namun ada muncul sedikit rasa asin. Konsumsi coconut kefir ini membuat dada terasa segar segera setelah mengkonsumsinya. Mungkin ini adalah efek elektrolit seperti yang disebutkan di internet. Sedangkan fermentasi air tebu rasanya adalah seperti arak. Bau alkoholnya terasa tajam, dan terasa hangat di perut, dan rasa manis tidak sepenuhnya hilang meski telah difermentasi 3 hari.
Demikian yang dapat saya sampaikan sehubungan dengan pengalaman mengkonsumsi water kefir. Kiranya artikel ini bermanfaat dalam memperkenalkan water kefir kepada masyarakat dan bermanfaat bagi penelitian yang lebih ilmiah.
No comments:
Post a Comment